Thursday 24 April 2014

Sebuah Ujian Bernama David Moyes

Jika satu tahun lalu anda mendengar kata Manchester United, apa yang akan terngiang di kepala anda? Tim besar, gol-gol kemenangan dimenit akhir, juara liga inggris, jago comeback dan tim yang hampir selalu finish di posisi empat besar.
Bagi anda yang menggemari Manchester United mulai dari awal 90′an, pastinya akan terbiasa dengan hal tersebut diatas. Bukan memihak, tapi memang seperti itulah gambaran dominasi Manchester United di era Alex Ferguson.
Seperti diketahui, sempat terseok-seok diawal rezim, tapi kemudian Sir Alex bersama MU secara konsisten mendapatkan satu buah gelar hampir di setiap tahunnya.
Namun jika saat ini anda mendengar kata Manchester United, apa yang akan segera terbayang? Bisa jadi adalah sebuah klub yang terlihat panik, kalah dari tim-tim gurem, kalah di kandang sendiri, gagal masuk Champions League hingga berujung pada pemecatan si pelatih saat ini David Moyes.
Melihat sedikit ke belakang, waktu pertama kali Moyes dipilih oleh Alex Ferguson sebagai suksesor nya fans United sebenarnya sudah terpecah mengenai hal ini.

Sebagian menganggap apa yang dilakukan Sir Alex sudah tepat, mengingat Moyes adalah seorang pelatih yang mampu membuat klub liga Inggris Everton mampu selalu bertahan di liga premiere dengan budget belanja yang minim.
Selain itu, Moyes juga dikenal sangat menaruh perhatian pada perkembangan pemain muda dan gemar memberi kesempatan kepada mereka.
Namun sebagian lain nya menganggap bahwa Sir Alex sudah salah langkah karena menunjuk Moyes yang merupakan pelatih tim papan tengah, minim pengalaman di level internasional dan tanpa prestasi.
Penunjukan Moyes oleh Alex Ferguson menunjukan betapa kuatnya sosok Sir Alex di klub, sungguh sebuah pemandangan yang langka di kultur sepakboola saat ini, terutama untuk sebuah “Brand” seperti Manchester United
Sudahlah, rasanya sudah terlampau banyak artikel, blog atau serial twit yang menggambarkan bagaimana hancurnya MU ditangan David Moyes saat ini.
Tapi khusus bagi para penggemar United diatas tadi, sadarkah anda bahwa pada saat seperti inilah kesetiaan dan sikap loyal terhadap sebuah klub sedang mengalami ujian?
Beberapa tahun belakangan ini, seberapa seringkah anda mendapati klub anda kalah dari klub papan bawah? Atau melihat lelucon “meme” mengenai MU di social media?
Pernahkah beberapa tahun lalu anda kena “tag” massal di facebook, path atau twitter yang isi nya meledek pelatih/pemain MU?
Seberapa seringkah Senin anda akan terasa menyebalkan karena harus menerima kenyataan bergadang hingga larut dan harus menelan kekalahan? Belum lagi celaan dari teman sekolah, rekan kerja dan lainnya.
Bisa dipastikan sangat amat jarang, karena itu tadi, secara reguler tim ini memang mempunyai karakter pemenang, juara dan petarung hingga menit-menit akhir, karakter yang terlihat seperti hilang delapan bulan belakangan.
Sebuah ujian bernama David Moyes telah mendatangi klub Manchester United musim ini. Sebuah ujian yang memecah belah suara fans, sebuah ujian yang memberikan perasaan seperti sedang menaiki roller coaster disetiap akhir pekannya, sebuah ujian yang membuat gemas seluruh fans mereka diseluruh dunia, sebuah ujian yang menguji kesetiaan fans kepada klubnya
Dalam kalimat awal pidato perpisahannya, Sir Alex mengatakan :
First of all, it’s a thank you to Manchester United. Not just the directors, not just the medical staff, not just the coaching staff, the players or the supporters, it’s all of you. You have been the most fantastic experience of my life
Yang kurang lebih menyatakan bahwa bukan hanya satu faktor dalam klub yang membuatnya sukses selama itu di MU, namun semua unsur saling melengkapi, Jajaran direksi, staff, pelatih, pemain dan juga suporter.
Lalu SIr Alex juga mengingatkan bahwa selama karirnya di United, Ia pun mengalami masa sulit dan dukungan semua unsur tadilah yang menguatkannya, dukungan kepada seorang manager adalah sebuah ha penting.
I’d also like to remind you that when we had bad times here, the club stood by me, all my staff stood by me, the players stood by me. Your job now is to stand by our new manager. That is important
Menarik menanti komentar Ferguson mengenai pencopotan Moyes. Jika dilihat dari petikan-petikan diatas, sepertinya Sir Alex akan ada di posisi mempertahankan Moyes dan memberikannya lebih banyak waktu untuk sebuah Proses.
Tapi apa daya, sepakbola modern saat ini memang tidak familiar dengan kata proses.
Sepakbola modern yang didalamnya terdapat unsur saham gabungan, hutang, merk dagang dan juga sponsorship. Unsur-unsur yang jelas belum kentara atau malahan tidak ada pada awal awal rezim Ferguson dulu.
Begitulah, beruntunglah anda para penggemar United yang pernah melewati masa ujian ini bersama-sama. Bukan berarti masalah lalu terpecahkan dengan hengkangnya seorang Moyes. Tentu saja tugas berat akan menunggu siapapun pengganti Moyes, terutama di era Sepakbola modern saat ini.
Terima kasih David !
Oleh : Fernandi Agustian
Pemilik Akun Twitter @fernandi_a

No comments:

Post a Comment